"Lancang, Anakku! Oh, betapa rindunya Emak kepadamu, Nak!" Si Lancang yang sudah kaya raya itu malu dan menyangkal, "Kamu bukan ibuku! Kelasi, bawa perempuan itu turun dari kapalku!" Betapa kaget ibu Lancang mendengar perkataan anaknya yang mengusirnya dengan kasar. Rupanya, si Lancang tidak ingat lagi pada janjinya dulu. Akhirnya ibu Lancang turun dari kapal dan pulang ke rumah dengan pera…
"Kala Rau, kami meminta maaf karena tidak bisa mengajakmu meminum air suci ini bersama-sama. Sebagai gantinya, kau akan diangkat para Dewa untuk menjadi raja. Kau boleh memilih, menguasai lautan atau menguasai langit!" kata Batara Guru. Betapa kecewanya Kala Rau mendengar ucapan Batara Guru. Ia pun teringat ucapan naga raksasa yang telah dikalahkannya. Ia baru menyadari bahwa ucapan naga rak…
"Tolong lepaskan aku! Aku raja ikan di danau ini. Rakyatku membutuhkan aku," kata Raja Ikan yang tersangkut kail pancing La Upe. Ia menggerak- gerakkan siripnya gelisah. Seperti ikan-ikan lainnya, ia tidak bisa hidup lama di darat. La Upe bingung. Jika tidak membawa ikan, La Upe akan dipukul oleh ibu tirinya. Akan tetapi La Upe juga kasihan dengan Raja Ikan. La Upe tidak sampai hati menyerahkan…
"Paman, ada apakah gerangan, kenapa setiap orang tampaknya sedang sibuk menyiapkan sesuatu?" tanya Cindelaras pada salah seorang penduduk. "Apakah engkau belum tahu? Hari ini raja mengadakan acara taruhan mengadu ayam. Ayam yang berhasil mengalahkan ayam sang raja akan memperoleh banyak hadiah."
Raksasa itu mencoba menyingkirkan batu-batu yang menimpa tubuhnya. Namun, ia hanya bisa bergerak-gerak lemah karena kehabisan tenaga dan batu-batu itu terlalu banyak dan berat. "Hei... bantu aku menyingkirkan batu-batu ini!" kata raksasa itu. Namun, tidak ada jawaban. Berkali-kali ia berteriak, tetapi tidak ada jawaban. Ia juga mencoba bergerak-gerak, tetapi hanya bisa bergerak lemah, tidak …